Photobucket
Photobucket

Search Here

Custom Search

5/23/2008

Menghadapi Cacian & Kritikan Yang Menjatuhkan

Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti kita pernah kesal dengan kritik
yang menjatuhkan, atau seseorang yang terus mengungkit kesalahan yang
anda lakukan walau sebenarnya anda telah meminta maaf dan telah
memperbaiki kesalahan yang anda buat.

Bahkan Sang Maha Sempurna, Tuhan pun sering mendapat cacian dan cercaan dari
orang bodoh dan tidak berakal. Maka apalagi saya, anda, dan kita
sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini,
terutama jika anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki,
mempengaruhi dan membangun, maka anda akan menjumpai kritikan-kritikan
pedas dan pahit. Mungkin pula sesekali anda akan mendapat cemoohan dan
hinaan dari orang lain.

Orang yang tidak menyukai anda, atau orang yang iri kepada anda tidak
akan pernah diam mengkritik anda, sebelum anda masuk dalam liang
lahat, menaiki tangga langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun jika
anda masih berada ditengah-tengah mereka, maka akan selalu ada
perbuatan mereka yang membuat anda bersedih dan meneteskan air mata,
atau membuat anda merasa gerah ataupun gelisah.

Perlu diingat orang yang duduk diatas tanah, tak akan pernah jatuh.
Adapun mereka marah, kesal kepada anda adalah karena mungkin anda
lebih unggul dari mereka yang menghujat dari faktor kebaikan,
keilmuan, tindak tanduk atau pun harta. Jelasnya, anda dimata mereka
adalah orang yang berdosa dan tidak terampuni, sampai anda melepas
semua dan karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa, yang ada pada
diri anda. Sampai anda meninggalkan sifat terpuji dan nilai-nilai
luhur yang selama ini anda pegang teguh. Dan menjadi orang yang bodoh
seperti yang mereka inginkan.

Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan, kuatkan
jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan, dan hinaan mereka!
Bersikaplah seperti batu karang yang tetap berdiri, meski gelombang
yang keras datang bertubi-tubi. Artinya jika anda merasa terusik dan
terpengaruh terhadap cemoohan mereka berarti anda telah meluluskan
keinginan mereka untuk mencemarkan kehidupan anda. Padahal jawaban
yang terbaik adalah dengan menjawab melalui ahlak atau kelakuan yang
baik. Coba acuhkan saja mereka dan jangan pernah tertekan atas upaya
menjatuhkan anda.

Sebab suatu kritik yang menyakitkan, pada hakekatnya adalah
penghormatan untuk anda, yakni semakin tinggi derajat dan posisi yang
anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu. Kalau anda
tidak berbuat baik, atau anda hanya diam dan tidak berbuat, saya jamin
tidak akan ada kritikan yang ditujukan kepada anda. Dan orang yang
mengkritik anda, biasanya adalah orang yang paling perhatian kepada
anda, mereka akan selalu memperhatikan tindak-tanduk anda, mempelajari
diri anda untuk mencari kelemahan anda.

Yang pasti anda akan kesulitan membungkam mulut mereka dan menahan gerakan
lidah mereka, yang kita mampu adalah mencoba mengambil sari/makna dari
kritikan tersebut, membuang ampas dan mengubur dalam-dalam setiap
kritikan yang menjatuhkan.

Ada satu hal yang bisa anda lakukan adalah dengan memperbaiki diri,
dan meluruskan kesalahan yang anda lakukan, serta meminta maaf atas
kesalahan atau kekeliruan anda. Bila hal tersebut masih menjadi bahan
celaan atau cercaan maka labih baik kita diam, karena melayani kritik
yang menjatuhkan atau cercaan, cemoohan jika kita layani maka akan
membuat anda lemah dan rendah seperti mereka yang suka mencerca dan
mencemoohkan anda.

Satu hal yang anda harus ingat adalah bila anda menginginkan diterima
oleh semua pihak, terhindar dari cacian, makian adalah sesuatu yang
sulit untuk dilakukan karena kita manusia adalah sumber kesalahan dan
kekhilafan. Pasti anda ketahui bahkan Tuhan Yang Maha Sempurna pun
akan mendapat cacian, makian dari orang yang bodoh. Jadi tetap tegar
dan sabar dalam menghadapi cemoohan, cacian dan kritik yang
menjatuhkan.

"Tetap Berjalan ditengah Badai Cacian dan Makian, Maka anda akan
Mencapai tujuan dengan gemilang"

Tidak ada komentar: